RSS

Kamis, 01 April 2010

Wawancara

Pertanyaan :

1. Apa arinya percaya buatkamu?
2. Perlu tidak kita mengasih kepercayaan buat orang lain?
3. Biasanya berapa persen kepercayaan yang kamu kasih buat orang lain?
4. Pernah tidak kamu dibohongi oleh orang lain?
5. Setelah kamu dibohongi apa kamu masih percaya dengan orang itu?
6. Terhadap orang yang baru kamu kenal apa kamu bisa langsung kasih kepercayaan kamu terhadap orang itu ?
7. Kepada siapakah kamu berikan kepercayaan terbesar kamu?
8. Gimana pendapat kamu tentang orang-orang yang terjebak kedalam obat-obat terlarang, wanita remaja yang “nakal” dan lain-lain?” Apakah mereka termaksud orang yang terjebak akibat kepercayaan mereka?”
9. Seberapa besar kamu memberikan kepercayaan terhadap diri kamu sendiri?

Seberapa penting arti kepercayaan bagi para remaja ??

Percaya adalah sebuah kata yang sangat sensitive, namun banyak orang yang masih menganggap kata tersebut adalah sebuah hal yang biasa tanpa tahu dan mengerti apa arti dan makna yang sesungguhnya. Terkhusus oleh para remaja sekarang ini, bagi mereka percaya itu adalah hal yang dapat dengan mudahnya mereka keluarkan ketika mereka sedang mengalami ketidak percayaan terhadap diri mereka sendiri. Bahkan mereka sendiri tidak sadar bahwa mereka lebih percaya terhadap orang lain dibandingkan percaya terhadap diri mereka sendiri.

Artikel ini akan membahas seberapa pentingkah arti kepercayaan bagi para remaja. Dengan melakukan wawancara terhadap beberapa remaja, diharapkan dapat menghasilkan suatu pengetahuan betapa bergunanya arti dari kepercayaan.

Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak. Emosi, suka, cinta, marah, benci, sayang, semua dapat dirasakan oleh seorang manusia ketika mereka menginjak masa remaja, baik itu wanita ataupun pria. Namun ternyata semua rasa yang dimiliki oleh setiap remaja tidak lagi dapat ia rasakan seorang diri, karna apa yang dirasakan oleh seorang remaja pasti akan ia bagikan kepada teman atau sahabatnya, mungkin istilah remaja saat ini adalah CURHAT.

Curhat biasanya dilakukan oleh seorang remaja ketika ia mengalami sesuatu terhadap dirinya misalnya jatuh cinta, banyak remaja khususnya remaja putri mengutarakan isi hatinya terhadap teman atau sahabatnya dengan landasan kalau ia percaya terhadap temanya atau sahabatnya itu. Biasanya mereka merasa yakin kalau mereka menceritakan apa yang ada di hati mereka terhadap orang yang tepat, namun apakah benar mereka menceritakanya terhadap orang yang tepat?

Menurut hasil wawancara ada sebagian remaja mengatakan bahwa percaya itu artinya yakin terhadap seseorang, dan menurut mereka percaya itu penting apalagi dalam menjalani kehidupan sehari-hari atau dalam istilah artinya bersosialisasi. Namun sebagian dari mereka mengatakan bahwa mereka hanya dapat memberikan kepercayaan terhadap orang lain dengan prosentase 50% saja, kenapa hanya 50%? Karna faktor kebohongan itu sama besarnya dengan faktor kepercayaan. Mereka yang memberikan kepercayaan 50% itu adalah mereka yang pernah mengalami dibohongi oleh orang lain, dan biasanya setelah mereka dibohongi mereka merasa tidak lagi mampu memberikan kepercayaan mereka lebih besar seperti pada saat mereka belum dibohongi meskipun mereka mencoba percaya kalau mereka tidak lagi akan dibohongi dengan alasan kalau orang yang pernah membohongi mereka itu sudah bertaubat dan tidak lagi akan berbohong.

50% kepercayaan yang diberikan kepada orang lain adalah salah satu bukti bahwa seseorang butuh bersosialisasi, itu adalah salah satu pernyataan yang juga dilontarkan oleh nara sumber pada saat ditanya apakah arti dari memberikan kepercayaan 50%. Mereka para remaja mengatakan bahwa mereka tidak mungkin memberikan kepercayaan penuh terhadap seseorang, terlebih lagi terhadap orang yang baru mereka kenal. Lalu bagaimana dengan percaya terhadap diri sendiri? apakah percaya terhadap diri sendiri itu prosentasenya lebih besar atau malah lebih kecil dari mempercayai orang lain?

Pertanyaan itu dijawab oleh salah seorang remaja, dan ia mengatakan bahwa ia mempercayai dirinya sendiri sebesar 50%. Karna mereka menganggap 50% sisanya dapat ia berikan kepada orang lain. Namun apakah benar mempercayai diri sendiri itu harus sama besar seperti kita mempercayai orang lain?. Ada beberapa remaja yang mengungkapkan pernyataan bahwa bila kita ingin dipercaya oleh orang lain maka kita juga harus dapat mempercayai diri sendiri sebagaimana kita mempercayai orang lain. Itu adalah salah satu landasan bagi para remaja itu untuk memberikan kepercayaan mereka sama besar baik untuk diri mereka sendiri ataupun untuk orang lain.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang ingin di bohongi, entah itu dalam keadaan atau situasi yang bagaimanapun, begitupun dengan para remaja. Mereka biasa mengungkapkan apa saja yang ada dalam hati mereka. Dan ternyata bagi mereka kepercayaan itu penting adanya apalagi dalam bersosialisasi. Mereka beranggapan kalu mereka ingin dipercayai oleh orang lain mereka juga harus dapat mempercayai orang lain entah seberapa besar kepercayaan yang mereka berikan.

by : Indri Mariska

Deduktif dan Induktif

Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.

Contoh Paragraf Induktif
Setelah diadakan peninjauan ke Desa Pekayon Bekasi, diketahui persentase penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 95%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04 sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa Pekayon 92% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.


Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh
kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.

Contof Paragraf Deduktif
Setiap orang dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.


Referensi : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080909024003AAJVxOH